~Berkongsi maklumat, info, tips dan menawarkan produk-produk aksesori dalam dunia fotografi dan digital~

Tuesday 17 May 2011

TIPS: MEMAHAMI APERATURE & DEPTH OF FIELD



Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) masa kita mengambil gambar.
Saat kita memetik butang shutter, ruang lensa di depan sensor kamera kita akan terbuka, dan setting aperture itulah yang menentukan seberapa besar ruang ini terbuka. Semakin besar ruang terbuka, makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.

Aperture atau bukaan dinyatakan dalam ukuran f-stop. Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa fotografi yang lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti info diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar ruang didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop bererti semakin besar ruang ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin kecil ruang terbuka. 
Oleh yg demikian, setting aperture f/2.8 bererti bukaan yang jauh lebih besar dibandingkaan setting f/22 misalnya. Jadi bukaan lebar bererti makin kecil angka f-nya dan bukaan sempit berarti makin besar angka f-nya.


Depth of Field
Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh ruang fokus dalam gambar. Depth of Field (DOF) yang lebar bererti sebahagian besar objek gambar (dari objek terdekat dari kamera sampai objek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bahagian objek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
Untuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus) – Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8 – lihat contoh gambar dibawah sbg perbandingan.

Menggunakan apperature yg kecil
Menggunakan apperature yg besar